Kamis, 06 Mei 2010

Perindu Pagi


Dalam temaram api sebatang lilin bisu Hembus nafas malam berbayang di jendela Berderak ranting mengusik lelap penakluk sujud pagi Sibakkan selimut embun

Telah lama kukais rindu dalam dosa Kelam hati jarakkan Kau dan aku Ini rindu beku Kujatuhkan ke bumi hingga terburai Dan butir butir itu melayang padaMu Kubasahi tanahMu dengan bening kristal kudus Ruhku mencium kakiMu

Ketika malam perlahan turun Kulepas sesaat pelukanMu Untuk kurindu kembali

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wew...
puisinyakeren
karyamu ya?
tapi kok ga ada titik komanya
jadi bingung nih bacanya

salam ^^

Posting Komentar