Mengenangmu, Bunda
:mengenang kasih yang tak pernah pupus
bagai matahari yang menjadi sebab keindahan warna siang
:mengharap do’a-do’a yang tak pernah hapus
bagai petani menanti bernas padi saat matang
Rahimmu adalah ruang, tempat bersemayam kasih sayang Tuhan
Dadamu adalah mataair, tempat cinta mengalir nyaman
Belaianmu adalah getar, yang meneduhkan
bagai awan putih yang selalu menaungi Manusia Suci
Keridhoanmu adalah kunci,
bagi pintu al Jannah yang dijanjikan Firman Illahi
Dirimu, Bunda……..
serupa telaga
awal kehidupan bermula tanpa jelaga
Cintamu kini, Bunda
: sajak-sajak kehidupan yang terukir di batu nisan
sepiku menafsir arti
mencoba menalar makna,………..sendirian
0 komentar:
Posting Komentar